Selasa, 13 Desember 2011

Berkat Sederhana


Bacaan: Lukas 17:11-19

Lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepadaNya.- Lukas 17:16


Hari ini cukup menjengkelkan bagi saya. Perut saya menuntut minta diisi, berteriak tanda lapar. Masuklah saya ke sebuah rumah makan. Membayangkan masakan lezat yang sebentar lagi akan membuat perut tak lagi rewel. Sayang, kenyataan tak selalu seperti yang dibayangkan. Rasanya hambar dan mematikan selera. Kejengkelan saya makin bertambah saat melihat pelayanan yang sama sekali tidak ramah, plus harga yang selangit. Namun semua kejengkelan itu sirna seketika saat saya melihat seorang anak kecil yang berdiri terpaku di depan rumah makan dengan tatapan mengiba. Sungguh ironis, saya jengkel karena mempermasalahkan cita rasa makanan sementara di dekat saya ada anak kecil yang mungkin menahan lapar.
Bukankah kita sering punya pengalaman yang seperti itu? Sungguh ironis, kita jengkel gara-gara dipusingkan dengan makan apa dan makan dimana, sementara sebagaian orang terpinggir berkata,”Hari ini apa kita makan?” Kita meributkan gaun yang mahal sementara masih banyak orang yang “telanjang”. Kita mengeluh tentang perusahaan kita yang berceceran sementara di seberang sana terdapat pengangguran yang merenungi nasib. Kita marah besar melihat Mercy kita sedikit tergores, padahal di luar sana masih ada banyak orang yang sedang berjuang keras untuk tetap hidup. Kita mempermasalahkan harta warisan, sementara masih banyak orang papa.
Tatapan mengiba dari gelandangan kecil itu menyadarkan betapa saya adalah orang yang tak tahu berterima kasih. Itu sebabnya kita perlu melihat kehidupan “orang-orang kecil” dan punya hati untuk mereka. Melihat kehidupan mereka dari dekat membuat kita tak gampang marah, jengkel, ribut atau mempermasalahkan hal-hal yang sebenarnya tidak begitu penting. Sebaliknya kita akan terus belajar mensyukuri berkat dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, apapun bentuknya.
Tuhan mengajar saya untuk mengucap syukur dalam segala keadaan. Bagaimanapun keadaan kita, sebenarnya selalu ada sisi-sisi yang selalu bisa kita syukuri. Mengenal berkat di dalam hal-hal sederhana. Makan masih tiga kali sehari. Berpenampilan pantas dan kadang masih bisa mengundang decak kagum. Berteduh dengan atap. Mengecap bangku sekolah. Kita punya pekerjaan, meski tak jadi manajer. Walau tak bisa dikatakan cantik atau tampan, kita punya anggota tubuh yang lengkap dan bisa menikmati keindahan. Adakah alasan bagi kita untuk tak bersyukur?
Hidup kita akan selalu melimpah dengan syukur, seandainya kita mengenal berkat Tuhan dalam hal-hal sederhana.

From : www.renungan-spirit.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitors

free counters
Free counters
No Rek : Nomer Rekening
A/N : Nama Anda

VISITORS ON THIS BLOG