Rabu, 17 Agustus 2011

Katakan Pada Mereka



Bacaan: 2 Raja-raja 7:3-20

...Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.- Kis 13:47


Empat orang Samaria yang sakit kusta, duduk di depan gerbang kota. Dalam keputus-asaan, mereka punya 3 pilihan. Pertama, tetap duduk di tempat itu menunggu ajal. Kedua, masuk ke dalam kota dan mati bersama rakyat lainnya yang juga sedang kelaparan. Terakhir, mencoba keberuntungan masuk ke perkemahan musuh - toh kalaupun mereka sampai dibunuh, it’s nothing to loose. Semua pilihan sama buruknya. Maka mereka memutuskan memilih yang ketiga.
Jauh dari dugaan mereka, ternyata mereka menemukan perkemahan yang kosong. Semua tentara musuh telah kabur oleh rekayasa Tuhan. Harta, makanan, dan berbagai jarahan tinggal diambil saja. Tentu keempat orang ini patut berpesta. Mereka memenuhi mulut dengan makanan, sambil mengambil sebanyak mungkin barang berharga. Keempatnya menikmati rejeki nomplok ini sendiri. Tetapi selanjutnya nurani mereka terketuk. Bagaimana mungkin mereka membiarkan banyak orang lainnya tetap tinggal di dalam kota, mati kelaparan. Kemudian mereka bergegas melaporkan berita sukacita itu ke kota sehingga semua orang bisa menikmati kemenangan bersama-sama.
Kita ini ibarat orang-orang kusta itu. Semula kita tidak memiliki harapan untuk hidup. Apa saja yang kita lakukan tidak akan bisa menyelamatkan hidup kita. Akan tetapi anugerah Tuhan menyelamatkan kita. Sayangnya, kebanyakan kita lebih memilih untuk menikmati anugerah itu sendirian. Kita yang telah diselamatkan, tidak mempedulikan keselamatan orang lain. Kita yang telah ditebus, tidak peduli dengan dosa orang lain yang sedang menuntunnya ke neraka. Kita membiarkan mereka berjalan berbondong-bondong menuju kebinasaan. Bukankah itu berarti kita orang yang sangat egois dan kejam? Bukankah itu merupakan perbuatan yang tidak pantas? Anugerah bukanlah untuk disimpan bagi diri kita sendiri. Banyak orang masih hidup menderita karena kita membungkam mulut merahasiakan kabar sukacita itu dari mereka. Anda dan saya telah menerima kemurahan Allah, ijinkan orang lain menerimanya juga.
Kabar Keselamatan bukanlah untuk kita simpan sendiri

Tuhan Memberkati...

From : Renungan Spirit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Visitors

free counters
Free counters
No Rek : Nomer Rekening
A/N : Nama Anda

VISITORS ON THIS BLOG